Permintaan pasar akan terong ungu belakangan ini semakin meningkat seiring mudahnya terong untuk dibuat beragam menu masakan maupun minuman, mulai dari dimasak untuk sayur terong, dibuat untuk lalapan, bahkan bisa juga dibuat untuk minuman jus. Sehingga membuat beberapa petani saat ini banyak yang tertarik untuk membudidayakannya.
Cara menanam terong ungu pun tergolong mudah, hingga saat ini tidak hanya golongan petani saja yang menanam terong, melainkan ibu-ibu rumah tangga pun juga banyak yang tertarik untuk menanam terong.
Tanaman terong cocok ditanam pada kondisi tanah yang berlempung pasir dengan kisaran pH 6,5-7. Terong berproduksi maksimal pada kisaran suhu 22-30oC. Tanaman ini membutuhkan sinar matahari yang cukup, oleh karena itu cocok ditanam pada musim kemarau.
Lebih detailnya, berikut merupakan tahap-tahap yang perlu dilakukan ketika akan melakukan budi daya tanaman terong.
Persiapan Lahan Budi Daya
Lahan dibersihkan dari gulma dan rumput liar, kemudian dibajak agar gembur. Setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 90 atau 100 cm, tinggi 20-25 cm dengan panjang sesuai dengan kondisi lahan. Setelah pembuatan bedengan selesai, taburkan pupuk dolomit sebanyak 1-2 ton/ha jika pH di bawah 6,5. Setelah kurang lebih 10 hari, bisa ditaburkan pupuk kandang atau pupuk kompos secara merata pada bedengan.
Setelah selesai pemberian pupuk dasar, kemudian dilakukan pemasangan mulsa plastik. Lubang tanam dibuat dengan jarak 70x60 cm atau 80x90 cm. Untuk budi daya pada musim kemarau digunakan jarak tanam 70x60 dan pada musim hujan dibuat jarak tanam 80x60 cm.
Penyemaian
Benih yang baik untuk budi daya terong adalah yang memiliki daya tumbuh di atas 75%. Dengan benih seperti itu, kebutuhan benih untuk satu hektar mencapai 300-500 gram. Sebelum ditanam di lahan terbuka, benih terong sebaiknya disemaikan terlebih dahulu.
Langkah pertama dalam penyemaian adalah menyiapkan tempat semai benih terlebih dahulu. Dibuat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20 cm. Bedengan dibuat dari campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1
Selanjutnya, penyemaian bisa dilakukan dengan manaburkan benih langsung pada bedengan semai yang sudah disiapkan. Benih direndam terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 5-6 jam. Kemudian ditiriskan dan baru setelah itu benih bisa disemai.
Penanaman
Bibit terong bisa ditanam setelah berusia 25-30 hari setelah semai. Penanaman dilakukan pada sore hari. Bibit yang akan ditanam dipilih yang bagus dan sehat, dengan ciri-ciri memiliki vigor yang kuat dan daun berwarna hijau segar. Bibit ditanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan, satu lubang satu bibit. Setelah selesai penanaman, bibit segera disiram dengan air secukupnya agar tanaman tidak layu keesokan harinya.
Pemeliharaan
Beberapa tahapan pemeliharaan yang dapat dilakukan meliputi penyulaman, penyiangan, penyiraman, pemupukan susulan dan pemasangan ajir.
Penyulaman segera dilakukan setelah terlihat adanya tanaman yang mati atau dimakan hama. Penyulaman dilakukan hingga usia 15 hst. Penyiangan juga perlu dilakukan agar tanaman terong tidak terganggu oleh gulma dan rumput liar. Untuk menjaga tanaman agar tidak kekeringan, maka perlu dilakukan penyiraman secukupnya yang disesuaikan dengan kondisi cuaca.
Sementara itu, pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa dilakukan dengan cara ditaburkan, namun jika tanaman ditanam menggunakan mulsa plastik maka akan lebih efektif jika dikocorkan. Pemupukan pertama bisa dilakukan pada usia 10 hst. Selanjutnya pemupukan dilakukan setiap 1 minggu. Pupuk yang digunakan adalah NPK, TSP, KCL, ZA atau KNO3 disesuaikan dengan kebutuhan tanaman.
Selanjutnya, pemasangan ajir yang bertujuan untuk menopang tanaman dilakukan setelah tanaman berumur 3 minggu. Penancapan ajir hendaknya berjarak 5-7 cm dari pangkal batang. Jangan sampai penancapan ajir melukai akar tanaman. Tanaman diikat pada ajir dengan tali rafia.
Pemanenan
Panen pertama tanaman terong biasanya dilakukan setelah 70-80 hari sejak bibit ditanam. Selanjutnya, panen bisa dilakukan setiap 3-7 hari sekali. Dalam satu kali musim tanam, bisa mencapai 13-15 kali panen, bahkan bisa lebih. Waktu yang tepat untuk panen adalah pagi dan sore hari dan buah dipetik bersamaan dengan tangkainya.
Buah terong tidak dapat disimpan lama sehingga harus dipasarkan segera setelah panen. Pengelompokan dilakukan berdasarkan ukuran dan warna. Penanganan selama pengemasan harus dilakukan secara berhati-hati untuk mencegah kerusakan kulit. (8vilages/R)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar