Cari Blog Ini

Selasa, 28 September 2021

Palem Ekor Tupai

 



Nama latin     : Wodyetia bifurcata Irvine


Nama umum : palm ekor tupai


Famili : Arecaceae



Kegunaan     : Wodyetia bifurcata L. memiliki efek triterpenoid. Secara alami triterpenoid bermanfaat terhadap beberapa jenis penyakit manusia diantaranya seperti antikanker, antioksidan, hepatoprotektif, antijamur, antibakteri (Patlolla et al., 2012). Flavonoid juga merupakan kelompok senyawa polifenol yang beragam, baik secara struktur dan karakteristik kimia. Flavonoid ditemukan pada palem ekor tupai. Sampai sekarang, lebih dari 9000 senyawa flavonoid berbeda digambarkan pada tanaman, dimana flavonoid berperan penting dalam peran biologi dengan mempengaruhi beberapa proses perkembangan (Xiao et al., 2011).



Daerah asal  : Tanjung Melville Semenanjung York, Queensland Australia.


Deskripsi       : Dilihat dari segi fisik, palem ekor tupai sering ditanam dan difungsikan sebagai pembatas jalan. Daun palem ekor tupai mencapai 3 m (termasuk pelepah), dengan anak daun sempit dan tumbuh mengitari ibu tangkai daun, sehingga menyerupai seperti “ekor tupai”. Tinggi tanaman palem ekor tupai mencapai 10 m, dengan batang kelabu, dan memiliki ruas-ruas. Tanaman ini menghasilkan bunga jantan dan bunga betina pada tangkai yang terpisah. Buah yang dihasilkan relatif besar dan berjumlah banyak, diameter sampai 4 cm, berwarna hijau ketika mengkal (belum seluruhnya matang) dan berubah menjadi jingga kemerahan ketika ranum (sangat matang) (Palm and Cycad Societies of Australia, 2013)



Penanaman  : perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan perbanyakan melalui biji dan perbanyakan dengan kultur jaringan. Pada   tanaman   palem   salah  satu hal yang menjadi kendala dalam membudidayakannya adalah perkecambahan yang lambat. Benih  palem  ekor  tupai  mempunyai  kulit  benih  yang keras dan   bisa   jadi   menjadi   penyebab adanya  dormansi.    Untuk  mematahkan dormansinya perendaman  larutan  giberelin  dengan  konsentrasi  37,5  ppm dan perendaman air panas dengan suhu 70ºC selama 5 menit. Setelah perendaman biji diletakkan pada media tumbuh hingga berkecambah. Pada saat tanaman berumu 3 bulan kemudian dipindahkan ke lapangan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar