Kelapa menjadi salah satu buah yang memiliki banyak kegunaan, mulai dari akar hingga ke daunnya. Akar dari kelapa bermanfaat untuk mencegah terjadinya banjir, abrasi, hingga untuk mengatasi masalah kesehatan seperti demam, diare, dan lain sebagainya. Batang dari pohon kelapa bisa dijadikan sebagai bahan pembuatan perabot-perabot rumah. Selain itu, daun kelapa juga bisa dimanfaatkan untuk dijadikan hiasan dekorasi seperti janur, tembat buah, kipas, sapu lidi, dan banyak lainnya. Buah kelapanya pun dapat disantap secara langsung atau dijadikan sebagai bahan dasar masakan. Hal itu belum termasuk dengan air kelapa, minyak, bunga dan sebagainya yang juga bisa digunakan.
Melihat banyaknya kegunaan dari kelapa tersebut, tak mengherankan jika budidaya kelapa ini banyak dilakukan oleh orang-orang. Nah, jika kamu juga tertarik untuk melakukannya,
1.Persyaratan Budidaya Kelapa
Cara budidaya kelapa #1 yang harus kamu lakukan adalah mengetahui persyaratan-persyaratannya terlebih dahulu. Adapun tujuannya adalah agar nantinya kelapa bisa tumbuh dalam keadaan yang optimal. Nah, apa saja persyaratan yang harus kamu tahu?
Iklim. Pohon kelapa dapat tumbuh dengan baik di wilayah yang memiliki curah hujan sebesar 1300 – 2300 mm per tahun. Pastikan pohon terkena sinar matahari minimun 120 jam per bulan. Pohon kelapa juga bisa tumbuh dengan optimal di wilayah dengan suhu sekitar 20 – 27 derajat celcius.
Media tanam. Pohon kelapa bisa tumbuh dan berkembang di tanah yang berjenis aluvial, vulkanis, berpasir, tanah liat, dan lain sebagainya dengan pH sekitar 5,5 – 6,5.
Ketinggian tanah. Pohon kelapa bisa tumbuh dengan baik di ketinggian sekitar 0 – 450 mdpl.
2. Penyiapan, Penyemaian, Dan Pemeliharaan Bibit Kelapa
Setelah mengetahui persyaratan dalam budidaya kelapa, maka cara #2 adalah menyiapkan bibit kelapanya. Pada pemilihan dan penyiapan ini, pastikan bahwa pohon induk telah berusia sekitar 20 – 40 tahun. Nah, setelah itu, dalam menyeleksi bibit kelapanya, perhatikan beberapa hal berikut.
Bentuk bundar, setengah bundar, atau utuh.
Buah sudah matang dengan kulit yang licin, tidak memiliki cacat, dan tidak terserang hama atau penyakit.
Berukuran sedang dengan panjang sekitar 22 – 25 sentimeter, dan lebar sekitar 17 – 20 sentimeter.
Setelah bibit selesai dipilih, diamkan bibit tersebut di tempat yang memiliki kondisi udara segar dan kering, serta tidak terkena sinar matahari. Pastikan juga suhu udara sekitar 25 – 27 derajat celcius. Setelah bibit didiamkan kurang lebih satu bulan, maka proses selanjutnya adalah melakukan penyemaian. Berikut beberapa cara melakukan penyemaian tersebut.
Buat media semai seperti polybag yang telah diisi tanah yang gembur dan dicampurkan pupuk kompos.
Lakukan pendederan dengan menyayat benih pada tonjolan sabut.
Tanam benih tersebut dengan sayatan menghadap ke atas.
Lakukan penyiraman 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.
Lakukan penyiangan pada rumput-rumput yang tumbuh di sekitar.
Berikan pupuk sebulan sekali dan semprot insektisida dan fungisida sesuai kebutuhan.
Penyemaian di polybag berlangsung selama 6 – 12 bulan sebelum muncul daun dan bisa dipindahkan ke media budidaya.
3. Media Budidaya Kelapa
Cara budidaya kelapa #3 adalah mengolah media budidayanya. Di dalam pembuatan dan pengolahan media tanam ini, perhatikan persyaratan-persyaratan media tanamnya sehingga nantinnya kelapa bisa tumbuh dengan baik. Nah, berikut beberapa cara membuka dan mengolah media tanamnya.
Lakukan pengapuran apabila tanah memiliki pH yang tinggi. Pengapuran tersebut dimaksudkan agar pH tanah berubah menjadi optimal untuk ditanami pohon kelapa.
Buat lubang tanam dan berikan pupuk kandang atau kompos, serta aduk secara merata. Diamkan selama kurang lebih 3 – 4 minggu hingga terfermentasi.
Siangi gulma atau tanaman pengganggu, dan kotoran-kotoran yang ada di sekitar lubang.
Lubang siap digunakan untuk media budidaya.
4. Penanaman Bibit Kelapa
Jika lubang siap digunakan, maka cara #4 adalah melakukan penanaman bibit ke media budidaya. Setelah bibit tumbuh, maka bibit tersebut harus dipindahkan dari media semai ke media budidaya. Pemidahan tersebut dapat dilakukan dengan cara media semainya dibongkar dan bibit dipindahkan secara hati-hati. Setelah itu, lakukan penanaman bibit tersebut ke media budidaya. Nah, ikuti cara-cara penanaman bibit berikut ini.
Tanam bibit dengan kondisi yang benar dan pastikan bibit tersebut terkena sinar matahari.
Dalam penanamannya, pastikan agar pangkal batang tidak terlalu tertimbun agar pertumbuhan tidak mengalami hambatan.
5. Perawatan Dan Pemeliharaan Kelapa
Setelah bibit ditanam di media budidaya, maka cara #5 adalah melakukan perawatan dan pemeliharaannya. Nah, untuk membuat pohon kelapa tumbuh optimal, maka harus dilakukan perawatan dan pemeliharaan secara teratur. Berikut beberapa caranya.
Pada musim kemarau, penyiraman dapat dilakukan sekitar 2 atau 3 hari sekali.
Penyiangan dapat dilakukan secara rutin untuk mencegah tumbuhnya tanaman-tanaman di sekitar pohon kelapa.
Melakukan penyemprotan insektisida dan fungisida untuk mencegah tanaman terkena hama dan penyakit.
Pemupukan dapat dilakukan setelah pohon tertanam selama 1 bulan. Pemupukan lanjutan dilakukan setahun setelahnya.
6. Panen Kelapa
Panen kelapa dapat dilakukan setelah kelapa tersebut telah berusia sekitar 12 bulan dengan ciri 4 per 5 bagian kulitnya telah mengering. Selain itu, ciri lainnya yaitu kelapa telah berwarna cokelat dengan kandungan air berkurang. Lalu, bagaimana cara panennya?
Panen dapat dilakukan dengan cara menunggu buah kelapa jatuh dengan sendirinya.
Panen kelapa dapat dilakukan dengan cara dipetik secara langsung dengan dipanjat.
Panen juga dapat dilakukan dengan buah dipetik menggunakan galah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar