Memilih Benih / Biji Aren
Tanaman aren bisa Anda perbanyak dengan cara generatif ( menggunakan bijinya ). Dengan cara generatifi maka akan diperoleh bibit tanaman dalam jumlah yang besar. Sehingga nantinya Anda akan mudah untuk melakukan budidaya aren skala besar.
Langkah yang harus Anda perhatikan dalam memilih biji aren sebagai benih adalah sebagai berikut:
Benih atau biji untuk budidaya aren berasal dari pohon aren yang sehat dan berdaun lebat. Pastikan buah aren masak benar, ditandai dengan ciri warna buahnya yang kuning kecoklatan dan daging buahnya lunak. Buahnya berukuran besar dan kulit buah halus.
Keluarkan biji aren yang telah Anda kumpulkan dengan cara dibelah. Biji yang baik mempunyai ciri yaitu ukurannya besar, warnanya hitam kecoklatan, permukaannya halus dan biji tidak terserang penyakit.
Pembibitan
Pembibitan pada budidaya aren dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan bantuan / permudaan alam dan dari persemaian biji.
Cara permudaan alam atau bantuan alam dibantu oleh hewan musang. Musang akan memakan buah aren dan bijinya. Biji aren akan keluar utuh bersama dengan kotoran musang. Bibit -bibit akan tumbuh secara acak dan berkelompok. Untuk menanamnya atau memindahkan tanaman aren yang tumbuh di alam Anda dapat mencabutnya beserta tanah - tanahnya. Bibit dapat langsung Anda tanam atau mendiamkannya terlebih dahulu dengan memasukkan bibit ke dalam polybag selama kurang lebih 2 minggu.
Cara persemaian benih dilakukan untuk mendapatkan bibit dengan kualitas yang terbaik.
Proses penyemaian biji aren bisa dikatakan berlangsung lama. Untuk mempercepatnya, Anda dapat memberikan perlakuan dengan cara merendam biji ke dalam larutan HCL dengan kepekatan 95 %. Rendam selama 15 - 25 menit. Selain menggunakan HCL, Anda juga dapat merendam biji dalam air panas dengan suhu 50 derajat celcius selama kurang lebih 3 menit.
Untuk media persemaian Anda bisa menggunakan polybag dengan ukuran 20 x 25 cm yang telah diisi dengan kompos, pasir dan tanah. Gunakan perbandingan 3 : 1 : 1. Beri lubang secukupnya pada polybag agar drainase berjalan lancar. Masukkan biji yang telah mengalami perlakukan ke dalam polybag. Tanam sekitar ¾ bagian biji di bawah permukaan tanah. Pastikan lembaga menghadap ke bawah dengan posisi sedikit miring.
Untuk mendapatkan bibit yang siap tanam pada budidaya aren, biasanya dibutuhkan waktu persemaian sekitar 12 - 15 bulan. Adapun perawatan yang haru Anda lakukan pada persemaian adalah dengan melakukan penyiraman. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada waktu pagi dan sore hari. Lakukan juga penyiangan dengan mencabut tanaman pengganggu. Jika ada gejala serangan hama dan penyakit maka segera lakukan penanggulangan.
Proses Penanaman
Teknik penanaman aren dapat dilakukan dengan menggunakan sistem monokultur dan sistem tumpangsari. Pada sistem monokultur, terlebih dahulu lakukan pembersihan lapangan dari tanaman pengganggu dan lakukan pengolahan tanah dengan cara dibajak atau dicangkul. Setelah itu buatlah lubang tanam dengan ukutan 30 x 30 x 30 cm dan jarak antara lubang sekitar 5 x 5 cm. Untuk mempercepat pertumbuhan, tambahkan campuran tanah, pupuk kandang, urea dan TSP pada lubang tanam sekitar 5 hari setelah Anda menyiapkan lubang tanam. Bibit yang baru ditanam sebaiknya diberikan naungan.
Sistem tumpang sari pada budidaya aren dapat Anda lakukan dengan menanam pada bagian lahan yang terbuka yaitu di antara kedua tanaman pokok dengan menanam tanaman penutup tanah seperti leguminose atau palawija.
Memelihara Tanaman Aren
Agar budidaya aren Anda dapat menghasilkan dengan baik, maka diperlukan proses pemeliharaan yang cukup. Pemeliharaan tanaman aren meliputi antara lain:
Pengendalian hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman aren adalah kumbang badak, kumbang sagu, belalang, kelelawar dan musang. Untuk mengendalikan serangan hama tersebut ada dua langkah yang bisa Anda lakukan yaitu cara mekanis dan kimiawi. Cara mekanis misalnya dengaan cara menebang dan membakan pohon aren yang terserang hama. Sedangkan cara kimiawi adalah Anda bisa menyemprotkan pestisida tertentu seperti Heptachlor 10 gram, BHC dan Diazonin 10 gram.
Untuk jenis penyakit yang sering menyerang pohon aren di lahan persemaian adalah penyakit bercak kuning pada daun. Serangan ini disebabkan oleh Pestalotia sp dan Helmiathosporus sp.
Untuk menanggulangi penyakit ini pada budidaya aren Anda maka lakukan penyemprotan dengan fungisida Dithane N-45 dan Delsene NX
Pemungutan Hasil Tanaman Aren
Hampir semua bagian tanaman aren dapat Anda manfaatkan atau dapat menghasilkan nilai ekonomi. Adapun berbagai jenis produk yang dihasilkan dari pohon aren adalah batang aren yang dapat digunakan sebagai bahan bagunan, nira aren sebagai bahan baku gula merah, cuka dan tuak, kolang kaling yang dihasilkan dari buah pohon aren dan masih banyak lainnya.(cybexpertanian/R)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar