Di Indonesia, saat ini mengenal dua jenis lengkeng yaitu lengkeng dataran tinggi dan lengkeng dataran rendah.
Lengkeng dataran tinggi adalah jenis lengkeng yang pertama-tama berkembang di Indonesia dan hanya mampu berproduksi di daerah dataran tinggi.l
Syarat tumbuh lengkeng adalah tanah yang gembur dengan lapisan tanah yang tebal dan dapat mengikat cukup air. Jenis tanah yang dapat digunakan seperti, andosol, vertisol, latosol atau tanah laterit.
Tanaman lengkeng menghendaki ph tanah sekitar 5,5 hingga 6,5 dengan curah hujan 2500 hingga 3000 mm per tahun. Selain itu tanaman ini membutuhkan sinar matahari penuh dengan suhu optimum berkisar 20 hingga 30 derajat Celcius.
Di dataran tinggi, varietas lengkeng yang banyak dikembangkan adalah kopyor dan batu. Sedangkan pada dataran rendah yang dapat dikembangkan adalah varietas pingpong.
Dikutip dari Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Sub Tropika, Berikut Budidaya Lengkeng di Indonesia:
1. Penanaman
Penanaman lengkeng dilakukan menjelang musim penghujan. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 60 atau 100 x 100 x60, tergantung ukuran bibit yang ditanam. Jarak tanaman minimal 6 x 6 m.
2. Pemupukan
Pemberian pupuk dasar dengan perbandingan 120:40:8:2:1 (tanah:pupuk kandang:kapur:SP-36:Urea). lalu pemupukan tahun pertama yang diberikan 20 kg pupuk kandang, 3 kg kapur, 5 kg TSP dan 2 kg Urea. Tahun kedua pupuk yang diberikan 4 kg kapur, 10 kg TSP dan 4kg Urea per hektar.
Tahun ketiga pupuk yang diberikan adalah 50 kg pupuk kandang, 4 kg kapur, 8 kg TSP dan 2 kg Urea. Terakhir untuk tahun keempat pupuk yang diberikan adalah 100 kg pupuk kandang, 4 kg kapur, 10 kg TSP dan 10 kg Urea.
3. Penyiraman
Saat pertanaman awal, tanaman lengkeng memerlukan penyiraman yang teratur 2 kali sehari. Selajuntnya penyiraman dilakukan dengan melihat kondisi tanaman dan lingkungan pertanaman
4. Pemangkasan
Pelaksanaan pemangkasaan dimulai saat tanaman masih muda dan batang pohon mencapai tinggi 160 hingga 225 cm.
Pada fase pemeliharaan, pemangkasan dilakukan pada awal musim penghujan. Bagian-bagian yang dipangkas adalah cabang pohon yang tumbuh liar atau rusak.
Adapun pada fase peremajaan, pemangkasan tanaman dilakukan pada cabang atau ranting yang tidak subur, tidak segar dan produksinya sudah sangat menurun. Peangkasan ini dilakukan pada awal musim penghujan dan dua minggu sebelumnya dilakukan pemupukan.
Hama penting pada lengkeng adalah Stink bug atau Tessaratoma javanica. Hama ini merusak bunga pada fase pembungaan.
Pengendalian hama ini dengan cara membuang telurnya dan penggunaan insektisida berbahan aktif azodrine dengan melarutkan 10 hingga 20 gram per 20 liter air.(SariAgri/r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar