Cari Blog Ini

Kamis, 16 Desember 2021

Panduan teknis budidaya wortel



Wortel (Daucus carota L.) merupakan tanaman sayuran yang diambil umbinya. Umbi wortel berwarna oranye terang, rasanya gurih, renyah dan sedikit manis. Sayuran ini dikenal sebagai sumber vitamin A, selain itu wortel juga mengandung banyak vitamin B dan vitamin C.



Dilihat dari bentuknya terdapat tiga jenis wortel. Pertama, jenis imperator. Umbinya bulat dan panjang, ujungnya lancip, terdapat akar serabut pada umbinya. Kedua, jenis chantenay. Umbinya bulat dan panjang bersih dari akar serabut, ujungnya tumpul cenderung membulat. Ketiga, jenis nantes. Sifat dan bentuknya campuran dari kedua jenis di atas.


Budidaya wortel paling cocok dilakukan di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1000 meter dpl. Meskipun begitu, budidaya wortel masih bisa dilaksanakan pada lahan di atas 500 meter dpl. Tanaman wortel menyukai tanah yang mengandung banyak humus dan gembur dengan tingkat keasaman antara pH 5,5-6,5.



Persiapan lahan budidaya wortel


Lahan untuk budidaya wortel harus dibajak atau dicangkul sedalam kurang lebih 40 cm. Kedalaman ini sangat penting mengingat tanaman wortel akan dipanen umbinya. Tanah yang gembur memberikan keleluasaan pada umbi untuk tumbuh dengan sempurna.

Budidaya wortel pada struktur tanah yang keras akan menghambat pertumbuhan umbi. Bentuk umbi menjadi pendek-pendek dan tumbuh cabang pada badan umbi.



Setelah tanah digemburkan buat bedengan dengan lebar satu meter dan panjang disesuaikan dengan bentuk lahan. Ketinggian bedengan sekitar 20-30 cm. Saat membentuk bedengan, campurkan pupuk kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk dasar. Dosis pemberian pupuk sebanyak 15-20 ton per hektar. Jumlah tepatnya sesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.


Buat larikan pada permukaan bedengan untuk menaburkan benih. Jarak antar larikan 20 cm dengan kedalaman sekitar 5 cm.



Penanaman benih wortel


Penanaman benih dalam budidaya wortel bisa dilakukan secara langsung, tanpa tahap penyemaian terlebih dahulu. Kebutuhan benih untuk budidaya wortel kurang lebih sebanyak 3-5 kg per hektar.


Benih wortel berasal dari biji, bentuknya kecil-kecil dan cenderung menempel karena mempunyai serabut seperti bulu pada permukaannya. Jadi, sebelum ditaburkan gosok-gosokkan terlebih dahulu dengan telapak tangan agar benih tidak saling menempel. Atau, campurkan abu pada benih tersebut.


Taburkan benih diatas larikan kemudian tutup dengan tanah. Apabila tanahnya kering siram sedikit untuk menjaga kelembabannya. Tanaman wortel akan tumbuh setelah 10 hari.



Pemeliharaan tanaman wortel


Pemupukan susulan diberikan setelah tanaman berumur satu bulan. Untuk budidaya wortel secara organik, gunakan kompos atau pupuk kandang. Bisa juga dengan mengimplementasikan pupuk cair organik atau pupuk hayati. Pupuk kompos ditaburkan dipermukaan bedengan sekitar tanaman. Dosisnya 10-15 kg per hektar.


Untuk budidaya wortel non organik, gunakan campuran pupuk urea dan KCl dengan perbandingan 2:1 sebanyak 300 kg per hektar. Pemberian pupuk ditaburkan dalam bentuk alur yang berjarak 5 cm dari pangkal tanaman.


Selain pemupukan lakukan juga penyiangan gulma dan penjarangan tanaman. Agar pertumbuhan umbinya sempurna, atur penjarangan tanaman sehingga jarak antara satu tanaman dengan yang lainnya berkisar 5-10 cm.



Hama dan penyakit


Hama yang paling umum dijumpai dalam budidaya wortel adalah ulat tanah dan kutu daun. Ulat tanah bisa diberantas dengan cara mencari sarangnya, kemudian diambil manual dan dibasmi. Lakukan pada pagi hari.(alamtani/www.melodypers.com)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar