Cari Blog Ini

Minggu, 30 Oktober 2022

Berternak aneh, budidaya Lintah untuk Pemula yang Benar.

Www.melodypers.com-Saat mendengar istilah lintah, mungkin banyak yang berpikir bahwa hewan ini dianggap kurang menguntungkan dan menjijikan. Padahal belakangan ini budidaya lintah cukup digemari berbagai kalangan karena banyak dimanfaatkan untuk prosedur pengobatan.


Sebagai contoh, air liur lintah sering kali digunakan untuk menyeimbangan tekanan darah, mengatasi diabetes, dan mempercepat penyembuhan luka. Jika Anda mulai tertarik untuk ternak lintah, maka berikut adalah beberapa cara budidaya lintah yang mudah dilakukan oleh pemula.


Mudahnya Cara Ternak Lintah


Ada 3 cara ternak lintah yang harus dilakukan secara bertahap, yakni sebagai berikut:



1. Tahap persiapan


Siapkan kolam tembok sebagai tempat budidaya lintah dengan ketinggian air sekitar 30 cm dengan tambahan alas seperti pecahan genteng dan akar-akar tumbuhan sebagai media lintah untuk menempelkan tubuhnya.


Saat lintah masih anakan, pastikan suhu kolam sekitar 18-20 derajat cercius, sedangkan saat proses pembesaran maka suhu dinaikkan sekitar 25-30 derajat celcius. Kolam untuk lintah harus ditutupi dengan kawat kasa agar lintah tidak melintasi kolam.


Perhatikan pH air di mana berada sekitar 5 sampai 7 dengan kelembaban udara 30 persen. Setiap 1 m2 bisa diisi dengan 800 indukan lintah.



2. Tahap Pembesaran


Pada tahap ini, Anda bisa mendapatkan indukan lintah dengan membelinya di peternak lain atau di toko ternak. Anda sebaiknya memilih indukan yang sudah berumur minimal 6 bulan agar lebih cepat bertelur. Pada tahap pembesaran ini, Anda bisa memberi pakan berupa belut, hewan berkulit licin, lele, dan lain sebagainya.



3. Tahap Ternak


Pada proses pembibitan biasanya akan memakan waktu 6 bulan di mana induk-induk lintah mulai bertelur saat memasuki usia 15 hari. Kemudian, telur lintah tersebut terbungkus oleh kokon dalam waktu sekitar 14 hari. Jumlah anakan lintah dalam satu kokon sekitar 12 sampai 20 ekor.


Jangan lupa untuk memisahkan indukan dan anak lintah untuk menghindari indukan memakan anak lintahnya sendiri. Beri pelet pada anakan lintah 2 minggu sekali selama 2 bulan, setelah itu beri makanan biasa seperti lintah dewasa.


Demikianlah cara budidaya lintah yang bisa dilakukan oleh pemula. Anakan lintah biasanya bisa dipanen atau dijual saat usianya sudah mencapai minimal 4 bulan. 


Wow, Harga Lintah di Pasar Ekspor Capai Rp 9.900 per Ekor!


Lintah hasil budidaya salah satu pelaku UMKM di Bengkulu laris manis pasar ekspor. Ribuah lintah sudah diekspor ke negara tujuan utama, yakni Singapura, Malaysia dan Filipina.


Bisnis lintah disebut sedang naik daun karena memang permintaan di pasar ekspor cukup tinggi. Bahkan, pengimpor berani membeli dengan harga tinggi hewan pengisap darah itu.


Melihat potensi besar di pasar internasional, kami mendorong pelaku UMKM untuk melakukan ekspor mandiri komoditas lintah hasil budidayanya survei Rabu (26/10/2022).


Berdasarkan data tersiar yang ada, sejauh ini sudah sekitar 7.000 ekor lintah diekspor dari Bengkulu. Rinciannya, 1.000 ekor lintah dikirim ke Singapura beberapa waktu lalu, kemudian 6.000 ekor diekspor masing-masing ke Malaysia 5.000 ekor dan Filipina 1.000 ekor pada pengiriman kedua.


Tak main-main, harga lintah hidup di pasar ekspor juga sangat tinggi. Harga seekor lintah dipatok di angka RM 3.300 atau Rp 9.900 per ekor.



Harga yang sangat fantastis itu tentu menjadi peluang bagi pembudidaya sebagai lahan bisnis baru. Apalagi permintaan di pasaran masih sangat tinggi.


ones mengungkapkan, lintah hidup yang diekspor itu merupakan hasil budi daya pelaku usaha budidaya. 


Saat ini pasar ASEAN memang sedang menggandrungi ekspor lintah yang disebut berkhasiat untuk menyembuhkan berbagai penyakit.


Lintah hidup merupakan komoditas yang banyak dicari di negara ASEAN karena dapat dimanfaatkan sebagai sarana pengobatan alternatif untuk mengatasi hipertensi, diabetes, mempercepat penyembuhan luka, serta menjaga kesehatan kulit.(starfatm/ri0)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar