Cari Blog Ini

Jumat, 15 Desember 2023

Cara Budidaya Tanaman Kale, Lengkap Hingga Panen.

 

Kale in organic vegetable garden, Alaska, USA


WWW.MELODYPERS.COM – Tanaman Kale merupakan salah satu yang berasal dari family Brassicaceae. Tanaman ini sering disebut juga dengan Brassica Oleraceae var achepala. Permintaan masyarakat yang tinggi terhadap sayuran Kale ini dapat memiliki nilai komersial yang tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai sebuah  usaha. Lalu, bagaimana cara budidaya tanaman kale? Simak ulasannya berikut ini ya.


Kale termasuk salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat. Tanaman ini berdaun tebal, mengkilap, berwarna hijau, dan batangnya tebal dengan sejumlah kepala bunga yang berukuran kecil, mirip dengan bunga brokoli.

Sebelum membudidayakannya, perlu diketahui terlebih dahulu syarat tumbuh tanaman kale. Tanaman yang juga termasuk kubis-kubisan ini cocok ditanam di tanah yang lempung berpasir, gambut, dan mengandung bahan organik serta dapat ditanam pada ketinggian 700-1500 mdpl.

Kemudian, pH optimum yang dibutuhkan adalah 6,0 – 6,8. Syarat tumbuh tanaman kale yang lain yaitu lokasi atau lahan yang dijadikan sebagai tempat budidaya harus terbuka dan memperoleh sinar matahari langsung serta drainase yang cukup.


Nah, daripada semakin penasaran, ini dia cara budidaya tanaman kale:


Siapkan wadah untuk penyemaian bibit Kale terlebih dahulu. Wadah bisa berupa nampan, tray, polybag, pot, dan sebagainya.


Sipakan media tanam yang berupa campuran tanah, sekam bakar, kompos dengan perbandingan 1:1:1 atau 2:1:1.


Masukkan media tanam ke dalam wadah semai. Selanjutnya basahi terlebih dulu media tanam, dan upayakan media tanam dalam kondisi gembur (tidak padat).


Kemudian, taburkan benih Kale secara merata di permukaan media tanam dengan diberi jarak antar benih, lalu tutup benih dengan media tanam tipis-tipis, sehingga posisi benih sedikit terbenam di media tanam. Jika menggunakan tray khusus penyemaian, sebaiknya setiap kotak cukup diisi 1-2 benih Kale.


Tutup wadah semai menggunakan plastik bening yang diberi 4 – 6 lubang kecil, sehingga kelembaban media semai/tanam lebih terjaga. Lakukan penyiraman secara cukup dan teratur menggunakan sprayer agar media tanam tidak kering.


Ketika nanti sudah muncul tunas atau berkecambah, maka kamu bisa buka tutup plastik tersebut. Biasanya dalam waktu 7 – 14 hari benih/biji Kale sudah mengeluarkan tunasnya (berkecambah).


Letakkan wadah persemaian di tempat terang yaitu tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terhindar dari guyuran hujan.


Setelah bibit Kale tumbuh cukup besar (memiliki 4 – 5 helai daun), maka bibit tersebut dipindahkan ke media tanam yang lebih besar (tempat menanam yang dipersiapkan).


Pindahkan bibit secara hati-hati dan tanam bibit Kale di media tanam dengan posisi tegak ke atas.


Lakukan penyiraman secukupnya. Jika media tanamnya mudah kering, maka frekuensi penyiraman sebaiknya dua kali sehari, yaitu pagi dan sore. Jika media tanamnya cenderung lembab, maka penyiraman cukup dilakukan satu kali sehari.


Pemupukan tanaman Kale dilakukan dengan dosis dan cara penggunaan pupuk yang disesuaikan dengan petunjuk pada kemasan masing-masing pupuk.


Penjarangan tanaman Kale dilakukan untuk penanaman koloni, khususnya jika jarak antar tanaman Kale terlalu rapat.


Bila di sekitar tanaman Kale tumbuh gulma, maka lakukan penyiangan dengan mencabuti gulma tersebut, juga sekaligus gemburkan tanah di sekitar tanaman.


Panen Kale sudah dapat dilakukan 45 – 60 HST (Hari Setelah Tanam). Cara panennya yaitu dengan mematahkan daun yang ingin dipanen dengan menyisakan 3-5 daun agar tanaman Kale dapat tumbuh kembali.


Demikianlah ulasan secara lengkap tentang bagaimana cara budidaya tanaman Kale. Semoga dapat bermanfaat untuk kamu yang sedang ingin membudidayakan tanaman yang satu ini ya. Selamat mencoba dan semoga berhasil. (Agrozine/ri0)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar